Selasa, 11 Desember 2012

Pendidikan Berkarakter diperlukan setiap generasi penerus

Pendidikan Berkarakter diperlukan untuk setiap generasi penerus

Pendidikan Berkarakter diperlukan setiap generasi penerus

System pendidikan nasional Indonesia senantiasa berubah seiring dengan perjalanan hidup masyarakat Indonesia serta tuntutan jaman yang senantiasa berubah. Pada masa perjuangan hingga reformasi kemerdekaan dengan memunculkan tuntutan globalisasi yang menununtut tenaga yang tangguh dan berwawasan global. Dampak implikasi negative sehubungan dengan munculnya globalisasi telah serta merta melahirkan permasalahan pelik dalam dunia pendidikan di Indonesia, sehingga timbul suasana yang tidak kondusif dalam dunia pendidikan. Banyak sekali yang terjadi perilaku muncul setelah era globalisasi diantara nya : kekerasan, penggunaan bahasa / kata – kata yang tidak baku, pengaruh geng, meningkatnya pergaulan bebas, menurunnya etos kerja, dan masih banyak lagi.
Dalam proses pendidikan pelajar dan mahasiswa wajib  digiring menjadi taat hukum dan agama yang dimulai dari lembaga keluarga oleh orang tua, di masyyarakat serta pendidikan formal di sekolah yakni dengan membangun kesadaran tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban asasi individu. Berdasarkan UUSPN Nomor 20 tahun 2003, paling tidak terdapat empat faktor mengapa pendidikan karakter dibutuhkan. 

Satu, pemberian wewenang penuuh terhadap satuan pendidikan yand didalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama, sehingga diharapkan dapat menumbuh kembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu bermasyarakat.
Kedua, tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitik beratkan pada persamaan dan pembinaan aspek keimanan dan ketakwaan sebagai isyarat bangsa bersumber pada kesadaran beragama sesuai yang diyakini.
Ketiga, pengembangan kurikulum yang menekankan empat pilar oleh UNESCO yakni :belajar mengetahui, menjadi dirinya sendiri, belajar bekerja, dan belajar hidup bersama.

Upaya – upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penguatan pendidikan karakter di semua lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Pendidikan karakter merupakan system penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai “ the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development atau semua dimensi kehidupan sengaja menggunakan sekolah untuk mendorong pengembangan karakter yang optimal .Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Disamping itu pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.

poskota.co.id
Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.

0 komentar:

Posting Komentar